METODE
ACTUAL LEARNING MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PKn PS
SISWA
KELAS VI SDN JATIGEDONG I
TAHUN
PELAJARAN 2006/2007
Makalah
Ini Disusun Dalam Rangka
Seminar/
Forum Ilmiah Pendidik
Oleh :
WIJI SHODIK, S. Pd
NIP : 132 216 821
SDN JATIGEDONG I
KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG
2007
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
ilmiah dengan judul Metode Actual Learning Meningkatkan Proses dan Hasil
Belajar PKn PS Siswa Kelas VI SDN Jatigedong I Tahun Pelajaran 2006/2007
ini sebagai salah satu bentuk upaya dalam peningkatan mutu pendidikan sekolah
dan dalam rangka mengikuti seminar/ forum ilmiah pendidik dengan tema
“Peningkatan Sikap Profesional Guru diyakini dapat memberi pengaruh positif
dalam berbagai faktor kondisi yang pada akhirnya mampu memberikan pengaruh pada
hasil pembelajaran”.
Jombang,
22 Agustus 2007
Telah disahkan oleh Penulis
Kepala SDN Jatigedong I Guru
SDN Jatigedong I
Kec. Ploso Kab. Jombang Kec.
Ploso Kab. Jombang
SHODIQIN, S. Ag WIJI SHODIK, S. Pd
NIP: 130 773 903 NIP.
132 216 821
Mengetahui
An. Kepala Dinas
Pendidikan
Kabupaten Jombang
Drs. H. SYAIFULLAH, M. Si
Penata Tk. I
NIP. 132 098 178
KATA PENGANTAR
Tiada kata
yang paling luhur untuk-Nya, tiada kata yang pantas diucapkan bagi-Nya,
melainkan ungkapan perasaan jiwa yang haus rasa bersyukur atas segala nikmat,
rahmat, hidayah, inayah-Nya, kesehatan dhohir bathin sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan karya ilmiah yang berjudul: Metode Actual Learning
Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar PKn PS Siswa Kelas VI SDN Jatigedong I
dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
Penyusun menyadari bahwa
penyusunan karya ilmiah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati penyusun menerima segala kritik dan saran demi perbaikan karya
ilmiah dan peningkatan profesi kedinasan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi dunia pendidikan pada umumnya dan di lingkungan sekolah pada khususnya.
Jombang,
20 Agustus 2007
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar
Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan dan
Manfaat ............................................................... 3
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 4
A. Pengertian
Metode Actual Learning ...................................... 4
B. Prinsip
Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) .................. 5
C. Pelaksanaan
Pendidikan Kecakapan Hidup............................ 6
BAB III : LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN.................. 10
A. Menyusun Program Pembelajaran........................................... 10
B. Penyajian
Program Pembelajaran ........................................... 15
C. Penilaian
Proses Hasil Pembelajaran ...................................... 19
BAB IV : LAPORAN HASIL
BELAJAR ............................................. 22
A. Data
Perolehan Hasil Belajar ................................................. 22
B. Analisis dan Interpretasi Data Hasil
Belajar .......................... 25
C. Observasi
dan Tindakan Kelas ............................................... 28
BAB V : PENUTUP ................................................................................ 30
A. Simpulan ............................................................................... 30
B. Saran ..................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 32
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRAK
Shodik, W. 2003. Metode Actual Learning
Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar PKn PS Siswa Kelas VI SDN Jatigedong I
Tahun Pelajaran 2006/2007. Makalah. SDN Jatigedong I Ploso Jombang.
Kata kunci: actual learning, proses, hasil belajar
PKn PS.
Latar belakang
penulisan karya ilmiah ini adalah: Sifat dan pola ilmu pengetahuan manusia
terus mengalami perubahan dan perkembangan. Kegiatan pembelajaran harus
bertumpu pada masyarakat sebagai media pembelajaran, sehingga materi ajar lebih
ilmiah. Guru kurang memperhatikan proses, hanya mengejar hasil akhir. Belum ada
yang mengintegrasikan antara pendekatan metode mengajar actual learning
dalam upaya menumbuhkan kecakapan hidup siswa dengan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial (PKn PS) di Sekolah Dasar.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis
mengambil judul “Metode Actual Learning Meningkatkan Proses dan Hasil
Belajar Pkn Ps Siswa Kelas VI SDN Jatigedong I Tahun Pelajaran 2006/2007”.
Rumusan
masalah makalah ini adalah: Adakah keterkaitan antara konsep metode actual
learning dengan konsep life skill education pada mata pelajaran PKn
PS? Bagaimana menerapkan metode actual learning dalam proses
pembelajaran? Apakah ada korelasi antara meningkatnya minat dengan pencapaian
hasil belajar siswa berkaitan dengan implementasi metode actual learning
di SDN Jatigedong I?
Manfaat
bagi siswa adalah mempunyai sikap ilmiah yang tinggi, kecakapan hidup dan
tanggap terhadap lingkungan. Bagi guru metode tersebut di atas menjadikan bahan
ajar lebih menarik, sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan
dan prestasi akademik siswa meningkat.
Actual
Learning adalah belajar berdasarkan kenyataan (bahasa Inggris: Actual
= Nyata dan Learning = Belajar), maksudnya adalah metode pembelajaran
dengan memanfaatkan contoh nyata yang ada di lingkungan sekitar sekolah di mana
siswa berada.
Persiapan
yang dilakukan oleh seorang guru dalam implementasi metode actual learning
sebagai upaya mengintegrasikan life skill dengan mata pelajaran PKn PS
di SD, berupa: Menyusun silabus pembelajaran yang berbasis kompetensi dan
kemampuan dasar. Menyusun Rencana Pembelajaran (RP). Membuat Penugasan Awal
Pembelajaran (Consep Pra-Learning).
Berdasarkan hasil ulangan harian I (UH I) tanpa
metode actual learning dengan hasil ulangan harian II (UH II) dengan
metode actual learning dapat diinterpretasikan bahwa: Adanya peningkatan
yang signifikan. Terbukti adanya peningkatan nilai mean 1,24 dan ada korelasi
yang cukup tinggi terhadap perolehan hasil belajarnya dengan menunjukkan
korelasi 0,70..
Hasil
penelitian dan tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan
pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Metode actual learning
dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa. Metode actual learning dapat
mengembangkan daya nalar, sikap saling menghargai, saling bekerja sama dan
sikap demokratis. Metode actual learning dapat meningkatkan prestasi
belajar.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang perubahan yang terus menerus melanda
hampir semua sisi kehidupan, pada akhirnya berkembang menjadi perubahan yang
berlangsung abadi (perpectual change) memaksa semua pihak termasuk di
dalamnya lembaga-lembaga pendidikan untuk selalu siap menerima, memahami,
mengantisipasi, mengelola, dan menyesuaikan diri pada perubahan itu sendiri
serta harus selalu siap untuk melakukan perubahan.
Memasuki era globalisasi yang dibarengi dengan abad
21 (awal milenium), pendidikan formal ditandai dengan adanya suatu perubahan (inovasi).
Perubahan pada hakekatnya adalah sesuatu hal yang wajar karena perubahan itu
adalah sesuatu yang bersifat kodrati dan manusiawi. Hanya ada dua alternatif
pilihan yaitu menghadapi tantangan yang ada di dalamnya atau mencoba
menghindarinya jika perubahan direspon positif akan menjadi peluang dan jika
perubahan direspon negatif akan menjadi arus kuat yang menghempaskan dan
mengalahkan kita.
Proses pembelajaran yang menyangkut meteri, metode,
media alat peraga dan sebagainya harus juga mengalami perubahan ke arah
pembaruan (inovasi). Adanya inovasi tersebut di atas dituntut seorang
guru untuk lebih kreatif dan inovatif, terutama dalam menentukan model atau
metode yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan siawa terutama
pembentukan kecakapan hidup (Life Skill) siswa yang berpihak pada
lingkungan sekitar, untuk itu yang melatarbelakangi penulisan karya ilmiah ini
adalah:
- Sifat dan pola ilmu pengetahuan manusia terus mengalami perubahan dan perkembangan.
- Kegiatan pembelajaran harus bertumpu pada masyarakat sebagai media pembelajaran, sehingga materi ajar lebih ilmiah yang apada akhirnya prestasi hasil belajar siswa meningkat.
- Dalam mengajar Guru kurang memperhatikan prosesnya, hanya mengejar hasil akhir.
- Menurut pengetahuan penulis belum ada yang mengemas (mengintegrasikan) antara pendekatan metode mengajar actual learning dalam upaya menumbuhkan kecakapan hidup siswa dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial (PKn PS) di Sekolah Dasar.
Berangkat dari latar belakang permasalahan tersebut
di atas maka penulis mengambil judul “Metode Actual Learning Meningkatkan
Proses dan Hasil Belajar Pkn Ps Siswa Kelas VI SDN Jatigedong I Tahun Pelajaran
2006/2007”.
B. Rumusan Masalah
Dalam suatu makalah perlu diberikan rumusan masalah
karena sangat penting, hal ini dimaksudkan untuk memberikan arah terhadap
masalah yang akan dibahas. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembahasan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Adakah keterkaitan antara konsep metode actual
learning dengan konsep life skill education pada mata pelajaran PKn
PS di SDN Jatigedong I?.
2.
Bagaimana menerapkan metode actual learning
dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan penyusunan program, menyajikan
program, menyajikan program dan bagaimana melaksanakan evaluasinya?.
3.
Apakah ada korelasi antara meningkatnya minat dengan
pencapaian hasil belajar siswa berkaitan dengan implementasi metode actual
learning di SDN Jatigedong I?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin
dicapai dalam pembahasan ini adalah:
1.
Memberikan gambaran tentang metode pembelajaran yang
tepat dalam upaya menumbuhkan kecakapan hidup siswa dan menjadikan siswa lebih
tertarik dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Untuk mengetahui kegiatan apa yang akan dilakukan oleh
seorang guru yang berkaitan dengan kegiatan menyusun program, menyajikan
program dan bagaimana mengevaluasinya program pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikasi
antara peningkatan minat belajar dengan pencapaian hasil belajar berkaitan
dengan implementasi metode actual learning.
Manfaat bagi siswa adalah mempunyai sikap ilmiah
yang tinggi, mempunyai kecakapan hidup dan tanggap terhadap lingkungan.
Sedangkan bagi guru metode tersebut di atas menjadikan bahan ajar lebih
menarik, sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan dan
prestasi akademik siswa meningkat.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Pengertian Metode Actual Learning
Actual Learning adalah belajar berdasarkan
kenyataan (bahasa Inggris: Actual = Nyata dan Learning =
Belajar), maksudnya adalah metode pembelajaran dengan memanfaatkan contoh nyata
yang ada di lingkungan sekitar sekolah di mana siswa berada. Strategi metode
pembelajaran actual learning adalah suatu metode yang mengajak siswa untuk
berfikir dan memahami materi pelajaran bukan sekedar mendengar, menerima dan
mengingat. Setiap materi pelajaran harus diolah dan diinterpretasikan
sedemikian rupa sehungga masuk akal. Pengetahuan baru terbentuk dari sesuatu
yang masuk akal, sesuatu yang tidak masuk akal tidak akan lama dalam fikiran.
(Metode Alternatif Ilmu Pengetahuan Sosial, 1999: 10).
Strategi Actual Learning berbeda dari metode
belajar mengajar dengan menghafal. Dalam metode menghafal, murid hanya
mendengar dan menerima, kemudian mengingat-ingat materi pelajaran yang diterima
tersebut. Kadang-kadang terdapat materi yang kurang dipahami siswa, bahkan
tidak masuk akal siswa, dalam metode ini sering disebut chalk and talk,
dalam metode ini pembelajaran terjadi dalam situasi yang membosankan.
Dalam strategi actual learning, siswa
dimotivasi untuk aktif, siswa adalah pusat dari kegiatan belajar mengajar.
Siswa harus dilibatkan dalam tanya-jawab yang terarah, siswa digalakkan untuk
bertanya, memecahkan masalah dan didorong menafsirkan informasi itu dapat
diterima oleh akal sehat. Implementasi metode actual learning diharapkan
seorang guru mampu menyajikan materi pembelajaran dengan starategi pembelajaran
sebagai berikut:
- Pusat kegiatan belajar mengajar adalah siswa aktif.
- Pembelajaran dimulai dari hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa.
- Bangkitkan motivasi belajar siswa dengan bembuat materi pelajaran sebagai hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa.
- Guru harus segera mengenali materi pelajaran dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan dan mencari jalan keluar.
B.
Prinsip Pendidikan Kecakapan Hidup (Life
Skill)
Pengertian kecakapan hidup dalam hal ini tidak
semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja (Vocational Tab), namun ia
harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara fungsional meliputi membaca,
menulis, menghitung, bekerja dalam team kelompok, terus belajar di tempat
bekerja, mempergunakan teknologi dan lain sebagainya.
Mengingat pendidikan kecakapan hidup merupakan konsep
yang relatif baru (walaupun sebenarnya merupakan penajaman konsep yang sudah
ada sebelumnya) diperlukan panduan bagi sekolah untuk melaksanakannya.
Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup adalah:
- Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku.
- Tidak harus mengubah kurikulum, yang diperlukan adalah pensiasatan kurikulum untuk diorientasikan pada kecakapan hidup.
- Etika sosio religius bangsa dapat diintegrasikan dalam proses pendidikan.
- Pembelajaran menggunakan prinsip learning to know, learning to do, learning to be, learning to live together.
- Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup merupakan manajemen berbasis sekolah.
- Potensi wilayah sekitar sekolah dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan pendidikan.
- Terjadi pertautan antara pendidikan dengan kebutuhan nyata peserta didik.
- Penyelenggaraan pendidikan senantiasa diarahkan agar peserta didik:
a.
Menuju hidup yang sehat dan berkualitas.
b.
Mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas.
c.
Memiliki akses untuk mampu memiliki standar hidupnya
secara layak.
Dengan memperhatikan prinsip metode pembelajaran
actual learning dengan Prinsip Pendidikan Kecakapan (Life Skill Education),
mempunyai keterkaitan yang erat sekali, dimana untuk menumbuhkan kecakapan
hidup siswa dibutuhkan kemampuan dan inovasi seorang guru. Untuk
mengkontruksikan materi ajar dengan menggunakan metode actual learning yang
memperhatikan prosesnya tidak hanya aspek magnetifnya saja, dimana belajar
bukan untuk ujian, tetapi untuk memecahkan problem kehidupan (afektif dan
psikomotor).
C.
Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup Sebagai
Bagian School Reform
Pengertian life skill education tidak hanya
keterampilan hidup saja, tetapi dalam arti luas yaitu membekali kecakapan hidup
siswa yang meliputi kecakapan dalam berbicara, mengidentifikasi,
mendiskripsikan, menganalisis, memecahkan masalah di masyarakat, mengambilkan
keputusan dan lain sebagainya. Oleh karena itu Pendidikan Keterampilan Hidup
memerlukan dukungan “perubahan iklim di sekolah” yang mendorong berkembangnya
budaya belajar sehingga di sekolah tercipta prinsip belajar bukan asal sekolah,
tetapi belajar untuk hidup, belajar bukan untuk ujian, tetapi untuk memecahkan
problem kehidupan. Dengan demikian sekolah mendidik anak bukan untuk dapat
nilai bagus dalam ulangan, tetapi agar mereka mampu memecahkan problem kehidupan
yang dihadapinya, maka pelaksanaan Pendidikan Keterampilan Hidup sebagai school
reform dilaksanakan melalui 3 unsur yaitu:
- Iklim Sekolah (School Climate)
Iklim sekolah berpengaruh sangat besar terhadap proses
pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu iklim sekolah perlu mendapat perhatian
dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan dapat dikembangkan melalaui iklim
sekolah yang kondisif, yaitu pengembangan disiplin diri, rasa kebersamaan dan
toleransi.
Ketiga aspek pendidikan tersebut seringkali justru
berkembang dari internalisasi praktek kehidupan keseharian oleh anak didik.
Jika disiplin diri dan rasa tanggung jawab dapat ditumbuhkan menjadi kehidupan
keseharian di sekolah, maka akan mendorong anak didik untuk menerimanya sebagai
prinsip hidup. Sebagai contoh, kalau setiap pimpinan, karyawan dan warga
sekolah lainnya datang tepat waktu, secara mudah siswa akan “mengikutinya.”
Kalau setiap warga sekolah berusaha mengerjakan tugas kewajibannya sebaik
mungkin, dengan mudah prinsip itu berkembang pada siswa.
Sebagaimana dibuktikan oleh banyak studi, penumbuhan
hal-hal yang bersifat afektif banyak didorong oleh pihak-pihak yang lebih tua.
Motivasi belajar sebagai salah satu kunci keberhasilan
belajar sehingga motivasi belajar harus dirancang untuk ditumbuhkan pada setiap
siswa. Pengalaman menunjukkan, iklim belajar yang terjadi di sekolah mampu
menumbuhkan motivasi siswa. Jika keseharian di sekolah terjadi perilaku
kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, maka siswa akan terdorong untuk
mengadopsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
- Manajemen Sekolah
Prinsip
MPMBS sekolah memberi kewenangan untuk mensiasati kurikulum yang berlaku agar
sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk tuntutan masa depan akan pentingnya
pendidikan kecakapan hidup bagi siswa. Dengan demikian, orientasi pembelajaran
harus disesuaikan dengan kehidupan keseharian yang berkaitan erat dengan
kecakapan hidup.
Oleh sebab itu mengingat pendidikan kecakapan hidup
merupakan pendidikan yang bersifar mendasar, maka pada aspek manajemen sekolah
juga perlu diperhatikan penyamaan pemahaman antara seluruh warga sekolah.
Sehingga perwujudan Pendidikan Keterampilan Hidup menjadi salah satu gabian
visi sekolah. Mungkin juga diperlukan upaya peningkatan kemampuan guru agar
mampu mewujudkan Pendidikan Keterampilan Hidup alam keseharian di sekolah.
- Hubungan yang Sinergis Antara Sekolah dan Masyarakat
Perlu dipahami bahwa pihak pertama yang memiliki
kewajiban dan tanggung jawab terhadap pendidikan anak adalah orang tua. Oleh
sebab itu Pendidikan Keterampilan Hidup perlu dijalin hubungan sinergis antara
orang tua sebagai pihak penanggung jawab pertama pendidikan anaknya dengan
sekolah yang dititipi dan membantu anak yang bersangkutan. Hubungan sinergis
artinya saling bekerja sama dan saling mendukung. Orang tua dan sekolah perlu
sama-sama menentukan arah pendidikan bagi anak didik dan kemudian memikirkan
bagaimana mencapai arah tersebut secara maksimal.
Pelibatan orang tua dalam menyusun kebijakan
pendidikan di sekolah diharapkan dapat menunbuhkan rasa memiliki terhadap
program-program sekolah yang pada gilirannya mendorong mereka untuk mendukung
penggalangan dana dan fasilitas guna melaksanakan program sekolah.
BAB
III
LAPORAN
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A. Menyusun Program Pembelajaran
Persiapan yang dilakukan oleh seorang guru dalam
implementasi metode actual learning sebagai upaya mengintegrasikan life
skill dengan mata pelajaran PKn PS di SD, berupa:
a.
Menyusun silabus pembelajaran yang berbasis kompetensi
dan kemampuan dasar.
b.
Menyusun Rencana Pembelajaran (RP).
c.
Membuat Penugasan Awal Pembelajaran (Consep
Pra-Learning).
Kegiatan penyusunan program pembelajaran ini penulis
menggunakan dasar pembahasan:
- Menggunakan dasar kurikulum 2004.
- Pada mata pelajaran PKn PS Kelas VI Semester I pada kompetensi dasar kemampuan menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumtif, gaya hidup).
- Menggunakan sistem penugasan awal pembelajaran (Consep Pra-Learning) sebagai prasyarat untuk mengikuti kegiatan proses belajar-mengajar yang akan dilaksanakan sesuai dengan metode actual learning.
Penyusunan program pembelajaran, seorang guru
sekurang-kurangnya harus membuat persiapan berupa:
- Menyusun Silabus
Dalam penyusunan silabus perlu diintegrasikan
sapek-aspek kecakapan personal, kecakapan berfikir, kecakapan soail, kecakapan
akademis dan kecakapan vokasional dalam perumusannya. Proses pengintegrasian
kecakapan hidup tersebut disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran yang
memungkinkan. Silabus tersebut disusun meliputi perumusan komponen:
1.
Kemampuan dasar
Dalam menyusun kemampuan
dasar yang harus diperhatikan adalah:
- Kemampuan dasar merupakan kemampuan-kemampuan dasar minimal apa saja yang harus dikuasai oleh siswa.
- Kemampuan dasar mencakup pengetahuan, keteram[ilan dan sikap yang sangat diperlukan untuk menguasai kemampuan dasar terkait.
- Kemampuan dasar adalah standar minimal untuk mencapai kompetensi.
2.
Materi pembelajaran
Dalam penyusunan materi pembelajaran materi pembelajaran, yang harus
diperhatikan adalah:
- Materi pembelajaran perlu dirinci atau diuraikan kemudian diurutkan untuk memudahkan pembelajaran.
- Materi pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari buku teks, laporan hasil penelitian, jurnal majalah ilmiah, pakar bidang studi dan sebagainya.
3.
Pengalaman belajar
Dalam penyusunan pengalaman belajar, yang harus diperhatikan adalah:
- Pengalaman belajar harus menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam mencapai kemampuan dasar yang dipilih sesuai dengan kompetensinya.
- Pengalaman belajar bisa dicapai di dalam kelas maupun di luar kelas.
- Pengalaman belajar yang ditulis di silabus adalah alternatif kegiatan, sehingga menunjang kemampuan dasar.
- Pengalaman belajar perlu juga mengakomodasikan aspek-aspek kecakapan hidup (Life skill).
4.
Alokasi waktu
Pertimbangan penentuan alokasi waktu adalah:
- Alokasi waktu merupakan pemikiran berapa lama siswa mempelajari materi pembelajaran yang ditentukan bukan lamanya siswa mengerjakan tugas di lapangan sehari-hari kelak penentuan alokasi waktu pembelajaran didasarkan pada tingkat kemampuan siswa-siswa dalam memahami materi yang dibelajarkan.
- Perlu diperhatikan tingkat kesukaran materi, luas ruang lingkup, frekuensi penggunaan mteri, tingkat kemampuan materi yang dipelajari oleh siswa, serta minggu efektif pada setiap semester.
2.
Menyusun Rencana Pembelajaran
Rencana Pembelajaran (RP) adalah merupakan rencana
yang harus disusun oleh seorang guru dalam proses pembelajaran untuk sekali
tatap muka (2x40 menit). Dalam penyusunan Rencana Pembelajaran seorang guru
dituntut untuk mengakomodasikan metode actual learning dalam pengintegrasian
antara life skill dengan mata pelajaran PKn PS, bentuk rencana pembelajarannya
adalah sebagai berikut.
RENCANA PEMBELAJARAN
Nama
Sekolah : SDN Jatigedong I
Mata
Pelajaran : PKn PS
Kelas/
Semester : VI/ I
Tahun
Pelajaran : 2006/ 2007
Alokasi
Waktu : 1 x pertemuan
A. Standart Kompetensi
Siswa menganalisis bentuk-bentuk
perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumtif, gaya hidup).
B. Kompetensi Dasar
1. Kemampuan
menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi
(konsumtif, gaya hidup).
C. Indikator
-
Menjelaskan terjadinya globalisasi dalam kehidupan
masyarakat
D. Materi Pokok
-
Dampak Globalisasi
E. Kegiatan Belajar Mengajar
- Kemampuan dasar
-
Aspek Kognitif
a.
Mengidentifikasikan contoh-contoh perubahan perilaku
masyarakat setempat.
b.
Membedakan faktor penyebab perubahan perilaku dari
budaya di masyarakat.
-
Aspek Psikomotor
a.
Mampu berbicara menyampaikan pendapat dalam memberi
contoh perubahan perilaku masyarakat.
b.
Mampu menyusun kalimat sendiri tentang pengertian
perubahan perilaku masyarakat.
c.
Mampu memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat
sehari-hari.
-
Aspek Afektif
a.
Menentukan sikap akibat perubahan perilaku masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Menumbuhkan sikap kerja sama dan bertukar pikiran.
- Strategi Metode Actual Learning
-
Tahap I: Apersepsi (10 menit)
a.
Amati lingkungan sekitarmu apa perubahan yang terjadi.
b.
Siswa dapat menyampaikan pendapatnya dengan disertai
contohnya.
-
Tahap II: Konsolidasi Pembelajaran (50 menit)
1.
Pembentukan aspek pengetahuan (kognitif)
a.
Guru memberikan informasi baru tentang perubahan sosial
dalam hal pola pikir, pola perilaku dan mekanisme perubahan.
b.
Siswa mengidentifikasikan perubahan sosial yang terjadi
di masyarakat.
c.
Membedakan sebab dan akibat perubahan soail dan budaya.
2.
Pembentukan aspek kecakapan (psikomotorik)
a.
Siswa mampu/ cakap menyampaikan pendapatnya dalam
memberikan contoh perubahan sosial di masyarakat.
b.
Siswa mampu/ cakap membuat definisi sendiri tentang
perubahan sosial.
c.
Guru memberi permasalahan akibat perubahan sosial,
siswa mampu/ cakap memecahkan masalah perubahan tersebut.
3.
Pembentukan sikap dan perilaku (afektif).
a.
Bagaimana sikap dan perilaku siswa bila terjadi
perubahan sosial di masyarakat.
b.
Bagaimana sikap dan perilaku siswa bila terjadi
perubahan di masa mendatang.
c.
Guru mengamati sikap kerja sama dalam memecahkan
(problem solving) dan minatnya dalam KBM.
-
Tahap III: Simpulan (5 menit)
Pelaksanaan
pemberian simpulan bisa di tengah atau di akhir pembelajaran.
-
Tahap IV: Penilaian (15 menit)
Penilaian
proses mengacu pada pencapaian kemampuan adsar dengan teknik:
a.
Penilaian afektif dari psikomotor melalui pengamatan
pada saat KBM.
b.
Penilaian kognetif melalui pertanyaan.
-
Tahap V: Penugasan
F. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : Masyarakat
sekitar, wartel, hanphone
Sumber Pembelajaran :
Buku Belajar Pengetahuan Sosial dengan Orientasi Ketrampilan Sosial untuk SD
kelas 6 karangan Nana Bermana terbitan Sarana Panca Karya .
G. Penilaian
Tes tulis
-
Membuat Penugasan Awal Pembelajaran (Consep
Pra-Learning)
Penyusunan penugasan awal
bertujuan untuk persiapan pembentukan konsep awal siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran yang akan datang, di mana konsep tersebut harus dikerjakan
di rumah dengan kelompok atau individu dengan mengambil contoh nyata di
lingkungannya. Bentuk format tugasnya adalah sebagai berikut:
LEMBAR TUGAS
I.
Petunjuk
- Kerjakan secara kelompok.
- Amatilah perubahan perilaku masyarakat di lingkungan di mana kamu bertempat tinggal.
- Jawablah pertanyaan di bawah ini.
II.
Pertanyaan
- Aspek Kognitif (Pengetahuan)
a.
Sebutkan 5 contoh perilaku masyarakat di lingkungan
sekitarmu.
b.
Jelaskan perubahan perilaku masyarakat dalam hal:
- Gaya hidup.
- Makanan.
- Komunikasi.
- Perjalanan.
- Nilai-nilai
- Tradisi
c.
Sebutkan 3 bukti adanya globalisasi di Indonesia!
- Aspek psikomotor (kecakapan)
a.
Sebutkan masalah
yang timbul akibat globalisasi! Bagaimana
cara memecahkan masalah tersebut?
b.
Setelah kamu mengamati dan mendiskusikan permasalahan
tersebut di atas, sampaikan pendapatmu di depan teman-temanmu di depan kelas!
- Aspek Afektif (sikap) Perilaku
a.
Bagaimana sikap/ perilakumu terhadap pengaruh
globalisasi?
b.
Sampaikan sikap dan perilaku kamu dalam diskusi kelas!
B. Penyajian Program Pembelajaran
- Prosedur Penyajian Program
Pelaksanaan penyajian program pembelajaran dengan
menggunakan metode actual learning dalam mengintegrasikan life skill dengan
mata pelajaran PKn PS pada kompetensi dasar Kemampuan menganalisis
bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumtif, gaya
hidup) seorang guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a.
Berpedoman pada rencana pembelajaran.
b.
Guru diberi kebebasan untuk berkreasi kepada siswa.
c.
Mengembangkan prinsip pembelajaran:
1.
Learning to know
2.
Learning to do
3.
Learning to be dan
4.
Learning to live together
d.
Aspek kognitif, afektif dan psikomotor merupakan proses
pencapaian kompetensi dan kemampuan dasar.
e.
Siswa sebagai subyek pendidikan (student createred
learning).
f.
Berorientasi pada kompetensi siswa.
g.
Sistem belajar tuntas (Mastery learning)
benar-benar dituntut untuk diterapkan karena seorang siswa dituntut untuk kompeten
sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
h.
Diperlukan sistem manajemen berbasis sekolah dan
partisipasi seluruh stake holder untuk melaksanakan kurikulum.
- Strategi Implementasi Metode Actual Learning
Prinsip metode pembelajaran actual learning adalah
proses pembelajaran yang disesuaikan kenyataan yang dialami siswa sehari-hari
dalam hidup bermasyarakat. Kenyataan di sini yang dimaksud adalah materi ajar
harus bisa diterima oleh akal atau kenyataan
(sesuai dengan karakteristik materi mata pelajaran PKn PS) siswa diajak
untuk berfikir, memahami, bersikap dan berperilaku dalam mempelajari materi
pelajaran, bukan sekedar mendengar, menerima dan mengingat. Pengetahuan baru
terbentuk dari sesuatu yang masuk akal, sesuatu yang tidak masuk akal tidak akan
lama dalam fikiran.
Setiap materi pembelajaran dalam proses belajar
mengajar, dituntut seorang guru untuk mampu mengkontruksikan dan memilih metode
yang efektif dan efisien dalam pencapaian kompetensi dan kemampuan dasar yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembelajaran. Strategi metode actual learning
dalam upaya pengintegrasian life skill dengan mata pelajaran PKn PS
adalah sebagai berikut.
Tahapan
Metode Actual Learning
I.
Apersepsi
1.
Pelajaran dimulai dengan hal-hal kenyataan yang
diketahui dan dipahami siswa.
2.
Memotivasi siswa dengan bahan ajar yang menarik dan
berguna bagi siswa.
3.
Siswa didorong agar tertarik untuk mengetahui hal-hal
yang baru (Learning to know).
II.
Pembentukan Aspek Kognitif
1.
Materi/ keterampilan baru diperkenalkan (learning to
do).
2.
Kaitkan materi ini dengan pengetahuan yang sudah ada
pada siswa.
3.
Cari metodologi/ prinsip pembelajaran yang tepat dalam
meningkatkan penerimaan materi baru tersebut.
III.
Pembentukan Aspek Psikomotor
1.
Libatkan siswa secara aktif dalam menafsirkan dan
memahami materi ajar baru (Learning to be).
2.
Libatkan siswa secara aktif dalam problem solving (learning
to do).
3.
Libatkan penekanan pada kaitan struktural, yaitu kaitan
antara materi ajar yang bartu dengan berbagai aspek kegiatan/ kehidupan di
dalam lingkungan (Learning to live together).
4.
Upayakan materi terproses menjadi bagian dari
pengetahuan siswa.
IV. Pembentukan
Sikap Dan Perilaku
1.
Siswa didorong menerapkan konsep pengertian yang
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Siswa membangun sikap dan perilaku baru dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan pengertian yang dipelajari.
3.
Amati sikap dan perilaku siswa dalam proses
pembelajaran.
V.
Simpulan
Pemberian simpulan bisa dilaksanakan ditengah atau
di akhir pembelajaran.
VI. Penilaian
1.
Kembangkan cara-cara menelai hasil pembelajaran siswa
berupa penilaian sikap psikomotor dan penilaian kognitif.
2.
Gunakan hasil penilaian tersebut untuk melihat
kelemahan atau kekurangan siswa dan masalah yang dihadapi guru.
VII.
Pemberian Tugas
Setelah berakhir KBM tugas diberikan kepada siswa berbagai persyaratan/
persiapan untuk pembahasan materi berikutnya (konsep pra-learning).
C. Penilaian Proses Hasil Pembelajaran
- Prosedur Penilaian
a.
Menerapkan sistem penilaian berkelanjutan yaitu mengacu
pada keberlangsungan proses dan sistem penilaian berbasis kelas (classroom based assessment).
b.
Penilaian dilakukan dengan acuan patokan, karena
berdasarkan kompetensi yang dituntut.
c.
Menyusun kisi-kisi, penyusunan soal, menalai,
menganalisa soal untuk mengetahui apakah seorang siswa telah menguasai atau
belum menguasai suatu kemampuan dasar.
d.
Asumsi pencapaian belajar siswa akan optimal apabila
siswa berminat atau senang mempelajari mata pelajaran.
- Teknik Penilaian
Prinsip penilaian terhadap keberhasilan belajar
siswa bukan hanya untuk ujian, tetapi juga memecahkan problem kehidupan. Dengan
demikian sekolah mendidik anak bukan sekedar untuk mendapat nilai bagus dalam
ulangan, tetapi agar mereka mampu memecahkan problem kehidupan yang
dihadapinya. Maka untuk mewujudkan hal tersebut di atas dapat dilakukan dengan
cara:
1.
Penilaian proses belajar
Penilaian proses belajar dapat dilakukan dengan cara:
a.
Penilaian Afektif (Sikap)
Dilakukan dengan melalui pengamatan yang meliputi:
1.
Keaktifan siswa (active learning).
2.
Penafsiran siswa (interpretation).
3.
Bertukar pikiran (negotiation).
b.
Penilaian psikomotor (kecakapan)
Dilakukan dengan jalan bertanya langsung pada siswa disela-sela proses
pembelajaran beralngsung dengan maksud untuk mengetahui :
1.
Kemampuan menyampaikan/ memecahkan masalah (Problem
solving).
2.
Kemampuan bekerja sama (cooperative),dan
3.
Kemampuan menyelidiki (inquiri)
c.
Penilaian kognetif
Dilaksanakan pada akhir proses pembelajarandengan sejumlah tagihan dengan
maksud untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pencapaian kemampuan dasar.
2.
Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar dilakukan melalui ulangan harian (apabila dalam
satu pokok bahasan sudah selesai dibuka).
Penilaian ini dilakukan dengan cara:
- Penilaian hasil belajar psikomotor dilakukan melalui sejumlah tagihan dengan bentuk soal menjelaskan.
- Penilaian hasil belajar kognetif dilakukan melalui sejumlah tagihan dengan bentuk soal pilihan ganda.
BAB
IV
LAPORAN
HASIL BELAJAR
A. Data Perolehan Hasil Belajar
Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar
dengan penerapan metode actual learning, dari kegiatan yang dilakukan oleh
seorang guru mulai dari penyusunan program, penyajian program sampai dengan
penilaian hasil belajar terhadap siswa SD Jatigedong I Kelas VI Semester I pada
mata pelajaran PKn PS, sebagai persiapan data awal perolehan hasil belajar
dapat mengambil 2 jenis data yaitu:
- Data perolehan hasil belajar pada ulangan harian tanpa penggunaan metode actual learning.
- Data perolehan proses dan hasil belajar ulangan harian II dengan menggunakan metode actual learning.
Data hasil
belajarnya adalah sebagai berikut.
Tabel
4.1
Daftar
perolehan hasil belajar tanpa menggunakan metode actual learning.
Ulangan
Harian I
Nama
Sekolah : SDN Jatigedong I
Kelas/
Semester : VI/ I
Kompetensi dasar :
Kemampuan menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak
globalisasi (konsumtif, gaya hidup)
Tahun
Pelajaran : 2006/ 2007
No
|
Nama
|
Nilai
|
1
|
Astutik
|
4
|
2
|
Apriyanto
|
6
|
3
|
Iis Irawati
|
5
|
4
|
Santia Yasti
|
6
|
5
|
Tatok Yuliyanto
|
5
|
6
|
Abidzah Mufarikah
|
6
|
7
|
Ayu Anjarsari
|
7
|
8
|
A’an Wisnu Jadmiko
|
6
|
9
|
Fendik Alfianto
|
5
|
10
|
Indriani Sari
|
5
|
11
|
Irmariati
|
6
|
12
|
Mohamat Ruslan
|
4
|
13
|
Mohamad Riski Bagtiyar
|
5
|
14
|
Rizal Fajar Ananto
|
6
|
15
|
Dany Firmansyah
|
7
|
16
|
Ismail
|
6
|
17
|
Saidi
|
5
|
Mean
|
5,5
|
Keterangan: Untuk memudahkan
perhitungan nilainya dalam bentuk pembulatan.
Tabel
4. 2
Daftar
perolehan hasil belajar dengan menggunakan metode actual learning
Ulangan
Harian II
Nama
Sekolah : SDN Jatigedong I
Kelas/
Semester : VI/ I
Kompetensi dasar :
Kemampuan menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak
globalisasi (konsumtif, gaya hidup)
Tahun
Pelajaran : 2006/ 2007
No
|
Nilai Proses
Belajar
|
Nilai Hasil Belajar
|
||
Kognitif
|
Psikomotor
|
Afektif
|
||
1
|
5
|
5
|
4
|
5
|
2
|
6
|
7
|
7
|
7
|
3
|
9
|
8
|
9
|
6
|
4
|
8
|
8
|
8
|
8
|
5
|
8
|
7
|
8
|
7
|
6
|
9
|
8
|
8
|
7
|
7
|
8
|
9
|
9
|
9
|
8
|
7
|
6
|
7
|
6
|
9
|
8
|
7
|
8
|
7
|
10
|
8
|
7
|
8
|
7
|
11
|
7
|
8
|
8
|
8
|
12
|
7
|
6
|
7
|
6
|
13
|
5
|
4
|
5
|
5
|
14
|
7
|
7
|
8
|
7
|
15
|
7
|
8
|
8
|
6
|
16
|
7
|
9
|
9
|
8
|
17
|
7
|
6
|
7
|
6
|
Mean
|
7,2
|
7,1
|
7,5
|
6,77
|
Keterangan: Untuk memudahkan
penghitungan nilai dalam bentuk pembulatan.
B. Analisis dan Interpretasi Data Hasil Belajar
Peningkatan
proses dan hasil belajar, sebagai indikatornya adalah meningkatnya efektivitas
dan efisiensi proses belajar siswa yang dapat diketahui dari meningkatnya minat
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang dipelajari sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah diterapkan maka untuk mengetahui adanya
peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan jalan.
- Membandingkan Nilai Mean
Penelitian didesain sebagai penelitian eksperimen,
yaitu dengan jalan membandingkan perolehan hasil belajar pada ulangan harian I
tanpa perlakukan metode actual learning dengan kelas yang sama pada ulangan
harian II dengan perlakuan metode actual learning. Analisis dan
interpretasinya adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3
Pembandingan Ketercapaian Hasil Belajar antara Perlakuan
Metode Actual Learning dengan Tanpa Perlakuan Metode Actual Learning.
|
No
|
UH I
|
UH II
|
Peningkatan Hasil
Belajar
|
1
|
4
|
5
|
1
|
2
|
6
|
7
|
1
|
3
|
5
|
6
|
1
|
4
|
6
|
8
|
2
|
5
|
5
|
7
|
2
|
6
|
6
|
7
|
1
|
7
|
7
|
9
|
2
|
8
|
6
|
6
|
0
|
9
|
5
|
7
|
2
|
10
|
5
|
7
|
2
|
11
|
6
|
8
|
2
|
12
|
4
|
6
|
2
|
13
|
5
|
5
|
0
|
14
|
6
|
7
|
1
|
15
|
7
|
6
|
-1
|
16
|
6
|
8
|
2
|
17
|
5
|
6
|
1
|
Jumlah
|
94
|
115
|
21
|
Mean
|
5,53
|
6,77
|
1,24
|
- Interpretasi Hasil Analisis
Berdasarkan hasil perbandingan terhadap responden
pada ulangan harian I (UH I) dengan tanpa metode actual learning dengan
perolehan hasil belajar pada ulangan harian II (UH II) dengan metode actual
learning dapat diinterpretasikan bahwa:
Adanya peningkatan yang signifikan antara perolehan hasil belajar pada
ulangan harian I. Dengan perolehan hasil belajar pada ulangan harian II.
Terbukti adanya peningkatan nilai mean 1,24.
- Korelasi Product Moment
Analisis data hasil belajar dengan menggunakan
korelasi produck momen dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada korelasinya
antara pencapaian proses belajar yang baik dengan peningkatan hasil belajarnya.
Korelasi product moment digunakan misalnya: untuk menentukan 2 gejala interval.
(Arikunto, 1998:225)
Tabel 4.5
Korelasi antara
pencapaian proses belajar dengan perolehan hasil belajar
No
|
x
|
y
|
x
|
y
|
x2
|
y2
|
xy
|
1
|
5
|
5
|
-2
|
-2
|
4
|
4
|
4
|
2
|
7
|
7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
7
|
6
|
0
|
-1
|
0
|
1
|
0
|
4
|
9
|
8
|
2
|
1
|
4
|
1
|
2
|
5
|
8
|
7
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
6
|
8
|
7
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
7
|
9
|
9
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
8
|
7
|
6
|
0
|
-1
|
0
|
1
|
0
|
9
|
8
|
7
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
10
|
8
|
7
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
11
|
8
|
8
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
12
|
7
|
6
|
0
|
-1
|
0
|
1
|
0
|
13
|
5
|
5
|
-2
|
-2
|
4
|
4
|
4
|
14
|
7
|
7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
15
|
8
|
6
|
1
|
-1
|
1
|
1
|
-1
|
16
|
9
|
8
|
2
|
1
|
4
|
1
|
2
|
17
|
7
|
6
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
Jumlah
|
127
|
115
|
26
|
20
|
16
|
Keterangan: x : perolehan
nilai proses belajar, y : perolehan nilai hasil belajar (UH II)
X = X = 127 = 7,47
N
17
Y = Y = 115 = 6,76
N
17
rxy = S xy
Ö(S x2)
(S
y2)
= 16
Ö(26x20)
=
16
Ö520
= 16
22,80
=
0,70
Untuk
mengetahui interpretasi terhadap koefisien yang diperoleh, dapat digunakan
tabel sebagai berikut:
Nilai v
|
Interpretasi
|
0,800 – 1,00
|
Tertinggi
|
0,600 – 0,800
|
Cukup tinggi
|
0,400 – 0,600
|
Agak tinggi
|
0,200 – 0,400
|
Rendah
|
1,00 – 0,200
|
Sangat rendah
|
(Hadi. S, 1979:310)
- Analisis dan Interpretasi Data
Berdasarkan analisis data korelasi product moment
diperoleh hasil korelasi = 0,70. Dengan melihat tabel interpretasi di atas
menunjukkan bahwa dengan proses pembelajaran yang baik mempunyai tingkat
korelasi yang cukup tinggi terhadap perolehan hasil belajar siswa.
C. Observasi dan Tindakan Kelas (Classroom Research)
Pada saat proses pembelajaran berlangsung sebagai
implementasi dari metodr actual learning yang dilakukan dalam upaya
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembelajaran (RP) sebagai
indikatornya adalah peningkatan proses dan hasil belajar, maka tindakan yang
dilakukan guru adalah menginventarisir permasalahan yang timbul pada kegiatan
tatap muka dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Hasil penelitian dan
tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan pada
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
- Metode actual learning dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa.
- Metode actual learning dapat mengembangkan daya nalar, sikap saling menghargai, saling bekerja sama dan sikap demokratis.
- Metode actual learning dapat meningkatkan prestasi belajar.
BAB
V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan mulai dari
penyusunan program, penyajian, sampai dengan teknik penilaian program dapat
disimpulkan bahwa:
- Metode actual learning mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan kecakapan hidup (life skill) siswa karena startegi pembelajaran actual learning adalah mengkontruksikan materi ajar disesuaikan dengan kenyataan yang dinilai siswa sehari-hari sehingga materi ajar sesuai dengan kenyataan dan masuk akal.
Dalam penyusunan silabus dan Rencana Pembelajaran
(RP) melibatkan aspek kognitif, psikomotor dan afektif sehingga kecakapan hidup
siswa (life skill) tinggi dan terintegrasi dengan mata pelajaran PKn PS.
- Penerapan metode actual learning dalam proses pembelajaran seorang guru diberi kebebasan untuk berkreasi dengan mempertimbangkan prinsip learning to know, learning to do, learning to be, learning to live together dengan mengkonstruksikan materi ajar siswa dengan metode actual learning.
- Berdasarkan laporan penilaian proses dan hasil belajar siswa dari penerapan metode actual learning dalam upaya menumbuhkan kecakapan hidup (life skill) mata pelajaran PKn PS terdapat peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini dapat diketahui dari perbandingan nilai mean menunjukkan peningkatan 1,24 dan perolehan hasil belajar dengan menggunakan metode actual learning yang tinggi ternyata ada korelasi yang cukup tinggi terhadap perolehan hasil belajarnya dengan menunjukkan korelasi 0,70.
- Untuk mendukung ketercapaian implementasi ametode actual learning dalam upaya menumbuhkan life skill siswa perlu adanya school reform.
B. Saran
1.
Guru
Sebaiknya
guru mencoba menggunakan metode actual learning dalam upaya meningkan
proses dan hasil belajar.
2.
Siswa
Kepada
siswa disarankan agar cara belajarnya menggunakan startegi actual learning
yang dapat digunakan terhadap mata pelajaran lain sehingga penguasaan bahan
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bermana Nana, 2004, Belajar Pengetahuan Sosial dengan Orientasi
Ketrampilan Sosial untuk SD kelas 6, Sarana Panca Karya.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta, Universitas Terbuka.
Departemen Pendidikan Nasional, 1994, Metode Alternatif Ilmu
Pengetahuan Sosial, Jakarta.
Suharsini Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka
Cipta.
Supriadi. D., 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru.
Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar