BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gelombang perubahan yang terus menerus melanda hampir
semua sisi kehidupan, pada akhirnya berkembang menjadi perubahan yang
berlangsung abadi (perpectual change) memaksa semua pihak termasuk di
dalamnya lembaga-lembaga pendidikan untuk selalu siap menerima, memahami,
mengantisipasi, mengelola, dan menyesuaikan diri pada perubahan itu sendiri
serta harus selalu siap untuk melakukan perubahan.
Di dalam situasi seperti sekarang ini dunia pendidikan
mengalami penyempurnaan kurikulum yaitu dari kurikulum 1984 disempurnakan
menjadi kurikulum 1994 yang salah satu
unsur penekanannya adalah pada pola manajemen sekolah yang mengacu pada
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS). Dengan adanya
penyempurnaan kurikulum tersebut tantangan dan tuntutan yang dihadapi oleh
lembaga pendidikan/ sekolah juga pelaku-pelaku pendidikan misalnya guru menjadi semakin berat dan kompleks. Peran
dari guru sebagai tenaga pengajar sekaligus tenaga pendidik di dalam lembaga
pendidikan/ sekolah menjadi sangat penting karena guru disamping sebagai tenaga
pengajar yang mentransferkan ilmu pengetahuan kepada murid juga memiliki beban
tanggung jawab yaitu mendidik murid dengan menunjukkan dan membimbing murid ke
arah nilai-nilai atau norma-norma masyarakat yang baik. Guru juga merupakan
ujung tombak sebagai pelaku pendidikan karena berhadapan langsung dengan murid
sehinga peran guru sangat penting.
Dalam pola Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS), pengelolaan sebuah lembaga pendidikan tidak lagi dilakukan berdasarkan
instruksi-instruksi dari pusat tetapi
para pelaku pendidikan diberikan otonomi yang lebih besar pengambilan
keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah
yaitu guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat,
untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Demikianlah, profesionalisme guru dalam kaitannya dengan
penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) memperoleh
perhatian yang besar serta menjadi objek kajian yang terus menerus
dikembangkan. Semua pihak mencari pola-pola baru dalam penerapannya sehingga
ditemukan pola yang tepat dan cara terbaik untuk menjadi guru yang benar-benar
profesinal dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan.
Berbicara mengenai guru yang profesional pada masa
sekarang ini dimana telah disempunakannya kurikulum yang lama menjadi kurikulum
yang baru yaitu kurikulum 1994, manajemen yang baru yaitu yaitu Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), maka sama halnya dengan kita
membicarakan figur guru abad XXI. Yang pada intinya sebagai sosok guru yang
hidup pada masa seperti sekarang ini harus memperhatikan perubahan-perubahan
yang terjadi. Guru memiliki sebuah tantangan baik dari segi metode maupun pola
secara keseluruhan. Guru pada abad mendatang harus menyesuaikan diri karena
semakin perlunya reformasi dalam dunia pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan jaman yang penuh dengan perubahan dan persaingan.
Satu pertanyaan muncul mengapa mutu pendidikan di salah
satu daerah atau negara baik dan mencapi tingkat yang tingi sedangkan ada suatu
daerah atau negara memiliki mutu pendidikan yang masih rendah atau perlu
penanganan khusus. Berbicara mengenai perbandingan mutu pendidikan seperti
tersebut di atas, salah satu permasalahan yang kita bandingkan adalah bagaimana
guru-gurunya dalam melaksanakan tugas, apakah guru-gurunya merupakan guru yang
profesional, serta bagaimana pelaksanaan atau praktik pendidikan di daerah atau
negara tersebut.
Di suatu daerah atau negara yang penuh perhatian dengan
dunia pendidikan, guru kaya dengan inovasi dan improvisasi, sedangkan yang lain
justru sebaliknya, kurang perhatian terhadap dunia pendidikan.
Dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan profesi guru
misalnya seminar, diklat, penataran-penataran, untuk meningkatkan kualitas guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas atau secara umum dalam
pelaksanaan pendidikan selalu dilihat dari satu sisi atau satu sudut pandang
yaitu satu sisi guru itu sendiri. Sedangkan perubahan di luar sudah cukup
banyak dan semakin pesat. Ada sebagian anggapan bahwa apabila di suatu sekolah
mutu penidikan kurang baik maka yang disalahkan adalah gurunya. Padahal pada
kenyataannya banyak sekali faktor lain yang ikut berpengaruh atau menunjang
keberhasilan pendidikan di sekolah.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan masalah pendidikan di
sekolah dan profesionalisme guru dalam kaitannya dengan penerapan Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat digunakan sebagai pedoman dalam
pengembangan pendidikan dan bahkan guru harus dapat menyesuaikan diri dengan
pola manajemen yang baru berdasarkan kurikulum 1994. Guru perlu melakukan
upaya-upaya perbaikan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, salah satunya
adalah guru melakukan reorientasi metode pengajaran dan pendidikan di sekolah
dengan mengacu dan penerapan pada Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS).
1.2 Masalah
1.2.1 Ruang Lingkup Masalah
Pembahasan dalam karya ilmiah memiliki ruang lingkup yang
sangat luas. Begitu pula pembahasan
mengenai profesionalisme guru dan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS). Untuk itu kajian dan pembahasan dalam karya ilmiah ini sesuai dengan
judul yaitu Profesionalisme Guru di Sekolah dalam Penerapan Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah.
1.2.2 Batasan Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa berdasarkan
kenyataan-kenyataan masalah pendidikan di sekolah misalnya pelaksanaan tugas
guru di sekolah yang belum nenunjukkan sebagai sosok guru yang profesional maka
perlu diadakan penyesuaian dan pengembangan sisten guru dalam mengajar guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Mengingat
cukup luasnya permasalahan dalam makalah ini maka penyusun perlu membatasi
permasalahan pendidikan yaitu:
1)
profesionalisme
guru di sekolah;
2)
manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS);
3)
profesionalisme
guru di sekolah dalam penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS).
1.2.3 Rumusan Masalah
Dalam suatu makalah perlu diberikan rumusan masalah
karena sangat penting, hal ini dimaksudkan untuk memberikan arah terhadap
masalah yang akan dibahas. Berdasarkan pembatasan tersebut di atas, maka
pembahasan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
profesionalisme guru di sekolah?
2.
Bagaimanakah
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS)?
3.
Bagaimanakah
profesionalisme guru di sekolah dalam penerapan manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah (MPMBS)?
1.3 Tujuan Pembahasan
1.3.1 Tujuan Umum
Pembahasan masalah dalam makalah ini
secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
profesionalisme guru di sekolah dalam penerapan manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah (MPMBS).
1.3.2 Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus pembahasan
masalah dalam makalah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang:
1)
Profesionalisme
guru di sekolah;
2)
Manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS);
3)
Profesionalisme
guru di sekolah dalam penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS).
1.4 Manfaat Pembahasan
1.4.1 Manfaat Teoritis
Pembahasan terhadap bagaimanakah
Profesionalisme guru di sekolah dalam penerapan manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah (MPMBS). dalam penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah (MPMBS) ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan bagi
dunia pendidikan, khususnya dalam pembaharuan pola pengajaran para guru di
sekolah dalam menghadapi masa yang menuntut perubahan seperti sekarang ini.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari
pembahasan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Memberi
masukan pada dunia pendidikan khususnya para guru dalam melaksanakan tugas
pengajaran dan pendidikan di sekolah. Pembahasan dalam makalah ini dapat
menjadi materi, pengetahuan dan wawasan tambahan bagi para guru, pembaca dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kinerjanya di sekolah.
2.
Agar
dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengajaran di sekolah oleh
guru.
1.5 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan
penjelasan setiap kata yang digunakan dalam dalam pembahasan makalah ini dan
berguna supaya tidak terjadi kesalahpahaman dan semua pihak memiliki konsep
yang sama terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam makalah ini, maka perlu
sekali dijelaskan beberapa istilah sehubungan dengan judul makalah ini,
istilah-istilah itu ditegaskan sebagai berikut:
1.
Profesionalisme
guru di sekolah adalah sikap mental dalam bentuk komitmen dari para guru untuk
senantiasa mewujudkan kualitas profesionalnya di sekolah.
2.
Manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) adalah model manajemen yang
memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan
keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah
(guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk
meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Jadi yang dimaksud dengan Profesionalisme
Guru di Sekolah dalam Penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) adalah sikap mental dalam bentuk komitmen dari para guru untuk
senantiasa mewujudkan kualitas profesionalnya di sekolah dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang menerapkan model manajemen yang
memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan
keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah
(guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk
meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.