A.
JUDUL PENELITIAN
:
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN DUA ANGKA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SDN ................. KECAMATAN ................. KABUPATEN .................
B.
BIDANG KAJIAN
-Pemahaman
konsep pembagian
-Media
pembelajaran
C.
PENDAHULUAN
Matematika pada saat sekarang ini
memegang peranan yang sangat penting. Dikarenakan matematika merupakan alat
aktif dalam mengembangkan semua ilmu dan merupakan bahasa inti bagi
perumusan-perumusan teori yang melandasi bidang keilmuan.
Sekolah Dasar (SD) 6 tahun
sebagai tingkat pertama Pendidikan Dasar 12 tahun merupakan
jenjang pendidikan pertama yang sangat penting bagi perwujudan Pendidikan Nasional. Mengingat SD sangat penting dalam sistem Pendidikan Nasional, maka peningkatan mutu pendidikan Dasar sangat membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh. Terutama pada mata pelajaran Matematika. Sebagian orang mengganggap matematika seolah-olah momok bagi mereka. Mereka menganggap bahwa Matematika merupakan hal yang sangat sulit dan membosankan sehingga mereka malas untuk mempelajarinya.
jenjang pendidikan pertama yang sangat penting bagi perwujudan Pendidikan Nasional. Mengingat SD sangat penting dalam sistem Pendidikan Nasional, maka peningkatan mutu pendidikan Dasar sangat membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh. Terutama pada mata pelajaran Matematika. Sebagian orang mengganggap matematika seolah-olah momok bagi mereka. Mereka menganggap bahwa Matematika merupakan hal yang sangat sulit dan membosankan sehingga mereka malas untuk mempelajarinya.
Semua itu disebabkan karena masih banyak
konsep Matematika yang masih sulit dipahami siswa Sekolah Dasar. Hal ini
semestinya
tidak perlu terjadi karena guru sudah mengajar dengan baik, akan tetapi nilai siswa masih juga rendah. Rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep Matematika di Sekolah Dasar merupakan suatu masalah karena akan berdampak pada penguasaan konsep Matematika di jenjang pendidikan berikutnya.
tidak perlu terjadi karena guru sudah mengajar dengan baik, akan tetapi nilai siswa masih juga rendah. Rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep Matematika di Sekolah Dasar merupakan suatu masalah karena akan berdampak pada penguasaan konsep Matematika di jenjang pendidikan berikutnya.
Di dalam KTSP tahun 2007 kelas II
tercantum Standar Kompetensi “melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai
dua angka”. Sedangkan Kompetensi Dasarnya “Melakukan Pembagian bilangan dua
angka”.dalam pemecahan masalah yaitu tentang bentuk pengurangan berulang sampai
habis sebagai hasil dari pembagian.
Tetapi dalam kenyataan di kelas
dalam proses pembelajaran matematika tentang pembagian siswa mengalami
kesulitan di kelas II. Mereka mengalami kesulitan dalam menentukan bentuk
pengurangan berulang sampai habis sebagai hasil dari pembagian. Dari 16 siswa
setelah dilakukan tes formatif tentang pembagian ternyata dari 10 soal yang di
berikan hasilnya sangat mengecewakan.
Dari tes yang diberikan dapat
dilihat bahwa dari 16 siswa yang menjawab benar semua 2 siswa, yang menjawab
benar 9 soal1 siswa, yang menjawab benar 8 soal 2 siswa, yang menjawab benar 7
soal 1 siswa, yang menjawab benar 4 soal 1 siswa, yang menjawab benar 3 soal 2
siswa, yang menjawab benar 2 soal 4 siswa, sedang 3 siswa menjawab salah semua.
Dari keadaan yang demikian maka
peneliti berusaha untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pembagian bilangan dua
angka dengan benar.
Dengan keadaan yang demikian itu
peneliti beserta teman sejawat menetapkan masalah dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah siswa tidak dapat menentukan bentuk pengurangan berulang dari
pembagian. Sehingga, guru bertanggung jawab untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Agar siswa dapat dengan mudah memahami konsep pembagian sebagai
pengurangan berulang sampai habis nol.
Ketidak pahaman siswa karena dalam
proses pembelajaran yang kurang bahkan belum memadai. Hal tersebut disebabkan
keterbatasan sarana dan prasarana, alat, media pembelajaran serta metode yang
digunakan guru kurang bervariasi atau kurang tepat dan kurang dimengerti siswa.
D.Rumusan
Masalah dan pemecahan masalah
1. Rumusan
Masalah
Berdasarkan permasalahan yang
diuraikan diatas,maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. “
Pembelajaran bagaimana yang dapat meningkatkan pemahaman Konsep Pembagian
bilangan dua angka pada siswa kelas II SDN ................. Kecamatan ................. Kabupaten ..................
Secara lebih operasional permasalahan tersebut dapat dirinci sebagai berikut ;
1.
Bagaimana
menerapkan metode demontrasi pada pembelajaran pembagian bilangan dua angka
pada siswa kelas II SD.
2.
Apakah
penerapan Metode Demontrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep
pembagian bilangan dua angka pad siswa kelas II SD.
2. Pemecahan
Masalah
Berdasarkan
deskripsi teori dan rumusan masalah yang telah diajukan, penelitian ini dapat mengajukan
hipotesis yaitu dengan menggunakan media,maka pemahaman konsep pembagian
bilangan dua angka meningkat.
E.Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum
adalah untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh kegiatan peningkatan
kemampuan siswa dalam memahami pembagian maka pelajaran Matematika pada siswa
kelas II SDN ................. Kec..................
Kab.................. dengan menggunakan metode demontrasi pada tahun pelajaran
.../....
Adapun Tujuan khusus penelitian
adalah sbb:
- Meningkatkan
pemahaman siswa pada Materi pembelajaran bidang studi Matematika,
khususnya dalam materi pembagian bilangan dua angka.
- Membantu
siswa kelas II SDN ................. Kecamatan ................. Kabupaten .................
agar mereka dapat dengan mudah melakukan pembagian dengan pengurangan
berulang sampai habis nol.
- Meningkatkan
profesionalisme guru dalam pembelajaran bidang studi Matematika.
- Meningkatkan
profesionalisme guru dalam mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
bidang studi Matematika dengan baik.
- Meminimalkan
kesalahan siswa kelas II SDN ................. Kecamatan ................. Kabupaten .................
dalam melakukan pembagian bilangan dua angka.
F. Manfaat
Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat :
- Bagi siswa
: hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
matematika terutama pada pembagian bilangan dua angka.
- Bagi guru :
Dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran dikelas, sehingga konsep matematika yang
diajarkan dapat dikuasai siswa. Selain itu, dengan diberikan contoh
Penelitian Tindakan Kelas, guru akan terbiasa melakukan penelitian.
- Bagi dosen
: Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan sekolah sebagai mitra
, dosen akan lebih memahami tugas berat seorang guru serta dapat
mengetahui lebih jauh permasalahan-permasalahan pembelajaran di sekolah.
- Bagi
sekolah : Dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, khususnya
pelajaran matematika.
G. Kajian Pustaka
A.Konsep Dasar Metode Demontrasi
1.Pengertian Metode Demontrasi
Yang di maksud dengan Metode
Demontrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses
pembentukan tertentu pada siswa.
Untuk memperjelas pengertian
tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau anak didik itu
sendiri. Metode demontrasi cukup baik apabila anak ikut mengalami sendiri.
2. Aspek penting dalam menggunakan
Metode Demontrasi
Adapun aspek-aspek penting dalam
menggunakan metode demontrasi adalah sebagai berikut :
- Demontrasi
akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di demontrasikan tidak
bisa diamati dengan seksama oleh siswa.
- Demontrasi
menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas dimana siswa
sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai
pengalaman yang berharga.
- Hendaknya
dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis.
Sebaiknya
dalam mendemontrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu
mendemontrasikan dengan sebaik-baiknya, baru diikuti oleh murid-muridnya yang
sesuai dengan petunjuk.
3. Kelebihan Metode Demontrasi
Adapun kelebihan dari Metode
Demontrasi adalah sebagai berikut :
- Perhatian
anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang dianggap penting oleh
guru dapat diamati.
- Perhatian
anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di demontrasikan, jadi proses
anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik
kepada masalah lain.
- Dapat
merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.
- Dapat
menambah pengalaman anak didik.
- Bisa
membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan.
- Dapat
mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan konkrit.
- Dapat
menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena
ikut serta berperan secara langsung.
4. Kelemahan Metode Demontrasi
Adapun Kelemahan dari Metode
Demontrasi adalah sebagai berikut :
- Memerlukan
waktu yang cukup lama.
- Apabila
terjadi kekurangan media, metode demontrasi menjadi kurang efisien.
- Memerlukan
biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya.
- Memerlukan
tenaga yang tidak sedikit.
- Apabila
siswa tidak aktif maka Metode Demontrasi menjadi tidak efektif.
5. Langkah-langkah Dalam Penerapan Metode
Demontrasi
Adapun langkah-langkah dalam
penerapan metode demontrasi adalah sebagai berikut :
- Merumuskan
tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat
tercapai setelah metode demontrasi berakhir.
- Menetapkan
garis-garis besar langkah-langkah demontrasi yang akan dilaksanakan.
- Memperhitungkan
waktu yang dibutuhkan.
- Selama
demontrasi berlangsung guru harus intropeksi diri apakah keterangan yang
disampaikan dapat didengar dengan jelas oleh siswa dan apakah semua media
yang digunakan telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga semua
siswa dapat melihat dengan jelas.
B. Konsep Dasar
Belajar Matematika
1. Pengertian
Belajar
Belajar adalah proses yang
berlangsung terus-menerus dengan lingkungan dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan
bersifat menetap.
2. Pengertian
Matematika
Matematika sebagai ilmu mengenai
struktur dan hubungan-hubungannya, simbol-simbol diperlukan. Dapat dikatakan
pula matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan
hubungan-hubungannya yang diatur secara logis sehingga matematika itu berkaitan
dengan konsep-konsep abstrak. Pengertian Matematika belum bisa diartikan oleh
banyak matematikawan. Karena selama ini belum ada pengertian matematika yang
bulat.
C. Teori Belajar
Konsep
Suatu konsep muncul dari pengalaman
interaksi individu dengan lingkungannya, dan pengalaman tersebut tidak ada yang
sama persis. Artinya semua orang dengan setiapstimulusnya mengembangkan
konsep-konsep tertentu. .
D. Pengaruh
Metode Demontrasi Terhadap Hasil Pengajaran Matematika
Dalam proses pembelajaran seorang
guru harus pandai-pandai dalam pemilihan media atau metode pembelajaran yang
benar-benar cocok dengan materi yang diajarkan pada saat itu. Karena dengan
pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat akan mengantarkan siswa
kepada hasil yang memuaskan. Dalam metode demontrasi dapat menghilangkan
verbalisme sehingga siswa akan semakin memahami meteri pelajara. Akan tetapi
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar metode ini dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
Demikian beberapa hal yang dapat
peneliti sampaikan tentang pentingnya pemilihan metode yang tepat dalam proses
pembelajaran yang akan berpengaruh pada tingkat pencapaian hasil pengajaran.
H. Rencana dan
Prosedur penelitian
a.Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan pemahaman konsep pembagian bilangan pada siswa kelas II yang berjumlah 16
siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan
Berdasarkan
data yang diperoleh peneliti,bahwa siswa kelas II sebagian besar berasal dari
keluarga kurang mampu sehingga pendidikan putra putrinya kurang mendapat
perhatian dari orang tua dan semangat belajarnya tergolong rendah .
b.Lokasi Penelitian
Lokasi ini dilaksanakan di SDN .................
Kecamatan ................. kabupaten .................
Lokasi
ini dipilih atas dasar pertimbangan bahwa peneliti adalah salah satu guru yang
mengajar di sekolah tersebut.
c.Sasaran Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui
gambaran prestasi belajar Matematika siswa kelas II SDN ................. Kecamatan ................. Kabupaten .................
tentang pemahaman konsep pembagian bilangan dua angka.
B.
Prosedur Penelitian
1. Siklus I
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa
pelaksanaan peerbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dua Siklus. Siklus I merupakan dasar bagi
pelaksanaan siklus II.Siklus II merupakan perbaikan dari kelemahan-kelemahan
atau kegagalan yang terjadi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus
I. Dalam setiap siklus ada empat tahapan yaitu :
a. Perencanaan
Dilakukan penentuan indikator
keberhasilan tindakan, yakni : siswa aktif dalam pembelajaran siswa aktif
bertanya pada guru jika belum jelas dengan penjelasan guru. Siswa tidak ada
kesalahan dalam mengerjakan soal latihan tentang pembagian bilangan dua angka
yang diberikan guru.
Dari hasil diskusi antara peneliti
dengan teman sejawat dan supervisor akhirnya ditemukan penyebab dan masalah
tersebut yaitu karena siswa belum memahami konsep pembagian. Pada siklus I ini
peneliti menggunakan media yang akan menunjukkan secara nyata dengan lidi dalam
proses pembelajaran. Guru hanya memberikan contoh cara menghitung tetapi guru
tidak melibatkan siswa secara langsung.
Langkah selanjutnya adalah peneliti
melakukan perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
a)
Menyusun RPP
b)
Mempersiapkan penggunaan metode demontrasi
c)
Mempersiapkan media/alat peraga
d)
Bersama dengan teman sejawat serta supervisor menyusun rencana kegiatan dan tindakan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
adalah salah satu tahap pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Dalam
pembelajaran Matematika tentang pembagian bilangan dua angka dilaksanakan
sesuai dengan RPP yang telah disusun peneliti.pada siklus I ini prosedur umum
dari perbaikan pembelajaran terdiri dari 3 kegiatan utama,yaitu :
1)
Kegiatan awal selama 10 menit
2)
Kegiatan inti selama 40 menit
3)
Kegiatan akhir selama 10 menit
Sesuai dengan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yaitu untuk meningkatkan pemahaman konsep pembagian bilangan dua
angka pada siswa kelas II SDN ................. I Kecamatan .................
Kabupaten ................. dengan menggunakan media benda konkrit maka pada
perbaikan siklus I penelti menggunakan media benda konkrit yaitu lidi dalam
pembelajaran. Ternyata ada peningkatan dari hasil evaluasi sebelum perbaikan rata-rata
kelas hanya 38% setelah perbaikan pembelajaran menjadi ... %.
c. Pengamatan
Untuk memperoleh data dan hasil
perbaikan pembelajaran peneliti menggunakan 2 metode :
1. Metode Tes
Tes ini diberikan setelah kegiatan
inti dalam bentuk tes tertulis dan diperoleh nilai rata-rata kelas ... %.Hasil
ini mengalami peningkatan dari perbaikan pembelajaran sebelumnya.
2. Metode
observasi
Pelaksanaan observasi kegiatan
penelitian dalam mengajar selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung,
peneliti dibantu oleh teman sejawat. Berdasarkan pengamatan teman sejawat
menyimpulkan bahwa peneliti tidak mengaktifkan siswa dalam penggunaan media
benda konkrit yaitu lidi. Sehingga siswa tidak ada minat belajar terhadap
materi yang disampaikan peneliti akibatnya keberhasilan baru mencapai ... %.
d. Refleksi
Dilakukan pencocokan peneliti dengan
teman sejawat bahwa berdasarkan hasil yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan
soal pembagian perlu adanya Metode yang digunakan guru harus sesuai, oleh sebab
itu peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II
peneliti memperbaiki pembelajaran dan mencari kelemahan pada siklus I. Yaitu
penggunaan media benda konkrit yang semula memakai lidi. Pada siklus II
peneliti akan menggunakan metode demontrasi dan menggunakan media
pembelajaran dengan benda yang menarik
bagi siswa yaitu kelereng,manik-manik dan permen.
Selanjutnya peneliti melakukan
langkah-langkah perbaikan sebagai berikut:
1)
Menyusun
scenario rencana pembelajaranatau RPP (terlampir)
2)
Menggunakan
metode demontrasi dan mempersiapkan media pembelajaran.
3)
Peneliti
dengan dibantu teman sejawat serta supervisor menyusun rencana pengamatan
kegiatan.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus II
peneliti melaksanakan pada hari Selasa, 10 Maret ... pukul 07.00-08.10. Masih
tetap sama pada siklus I pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II peneliti
melakukan perbaikan yaitu pada :
1) Kegiatan awal selama 10 menit.
2) Kegiatan inti selama 40 menit.
4)
Kegiatan akhir selama 10 menit.
Pada
siklus II ini peneliti mengoptimalkan penggunaan metode demontrasi serta media
benda konkrit dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Setelah dilaksanakan pada siklus II
ternyata setelah diadakan evaluasi melalui tes tertulis terjadi peningkatan
yang sebelumnya pada siklus I hanya ...% setelah ada perbaikan pada siklus II
menjadi ...%.
c. Pengamatan
Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan 2 metode yaitu:
1. Metode tes.
Pada tes yang diberikan pada siklus
II berupa tes tertulis diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai ... %. Hal ini
mengalami peningkatan daripada sebelumnya pada siklus I hanya mencapai ...%.(data
terlampir)
2. Metode
observasi
Pada pelaksanaan observasi atau
pengamatan kegiatan peneliti dibantu teman sejawat melaksanakan pembelajaran
dikelas sampai tuntas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat
pada siklus II ini siswa tampak lebih termotivasi untuk belajar dan lebih aktif
dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena selama pembelajaran peneliti
dalam menjelaskan pembagian bilangan dua angka menggunakan metode demontrasi
dan media benda konkrit yang menarik perhatian siswa yaitu kelereng,
manik-manik dan permen. Siswa mengalami sendiri didepan kelas bagaimana proses
pembagian itu sehingga siswa ingat terus pada materi yang diajarkan. Selain itu
juga peneliti mengaktifkan siswa dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila siswa belum mengerti. Sehingga siswa benar-benar mengerti
tentang materi yang disampaikan. Dan hasil yang di capai siswa pada siklus II
ini tidak mengecewakan lagi.
d. Refleksi
Setelah kegiatan pelaksanaan selesai
peneliti melakukan refleksi yang dibantu oleh teman sejawat dan supervisor.
Hasil refleksi ditemukan bahwa dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran telah berjalan sangat baik dan beberapa
kekuatan yaitu dengan adanya media alat peraga benda konkrit siswa dapat dengan
mudah memahami meteri pembagian yang disampaikan peneliti. Sehingga mencapai
standart keberhasilan ... %.
I.
Personalia Penelitian
Identitas penelitian :
NIP
Tempat / tlg lhr
Tempat Mengajar : SDN ................. I,.................,.................
Alamat : Desa .................,
Kecamatan .................,.................
JADWAL
PENELITIAN
No
|
Kegiatan
|
Maret
|
April
|
Keterangan
|
||||||||
Minggu
|
Minggu
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1.
|
Pengajuan
judul PTK
|
X
|
3/3/...
|
|||||||||
2.
|
Pengajuan
proposal
|
X
|
10/3/...
|
|||||||||
3.
|
Penyusunan
RPP
|
X
|
17/3/...
|
|||||||||
4.
|
PelaksanaanSiklus
I
|
X
|
24/3/...
|
|||||||||
5.
|
Pelaksanaan
Siklus II
|
X
|
31/3/...
|
|||||||||
6.
|
Penyusunan
laporanan
|
X
|
X
|
X
|
7/4/...
-21/4/...
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar